Sabtu, 08 Juni 2013

Jadi yang “Terbaik” itu Awesome loh!!

Jadi yang “Terbaik” itu Awesome loh!!
Percaya??
Orang bilang, siapapun yg berbuat baik, maka akan diperbuat sedemikian. Pun sebaliknya, siapapun yg berbuat jahat akan diperbuat sekian..
Tapi terkadang apa yg kita dapatkan tak sebanding dengan apa yg tlah kita perbuat..
“Sabaaar!! Namanya juga hidup. Ga selalu monoton!!”
Tapi jangan pernah ngerasa apalagi berkata bahwa “Hidup itu tidak adil buat Saya!! Tuhan pun tak adil!!”. Stop to though it!!
Bukannya Tuhan tidak Adik melainkan sedang “MENGUJI” sejauh mana kesabaran kita. wong yang dilihat itu usahanya toh bukan keinginannya??? iyalah!!
Jadi, berbuatlah sebaik-baiknya perbuatan kita. Menjadi yang terbaik lebih bagus.. Untuk Orang tua, Saudar, Sahabat pun Teman.. Mereka selalu mengharapkan kita untuk menjadi yg terbaik baginya

#KeepSpirit ;)

Dalam Lelapnya

Dalam lelapnya, aku melihat kedamaian disana..
Dalam lelapnya, berselimut dengan kasih sayang..
Mata yang indah.. yang dirangkai dengan bola mata yang cokelat, alis mata yang tebal, dan bulu mata yang lentik. Terbayang pula akan senyumannya yang tak kalah indah jua. Senyum yang penuh ketulusan juga kebahagiaan.
Itulah sebagian yang kulihat saat Ia terlelap menorehkan kelelahannya. Dan tiba-tiba..
“Sayang….” Ah!!! Suara itu memecahkan lamunanku seketika. Ia terbangun, dan..
“Kamu kenapa? kok nangis? Gara-gara aku ya?”. Serangkai pertanyaan yang membuatku mati kutu. Dan “diam” adalah jawaban andalanku, hanya senyuman yang bisa kulontarkan. “yaudah gih istirahat lagi.. ;)”.
Batinku dalam hati..
Ingin sekali rasanya aku membelai rambutmu saat kau terjaga dalam lelapmu dan mengatakan.. “Aku sayang kamu, aku takut kehilangan kamu, kehilangan segala-galanya tentangmu. Akupun takut mata indah yang biasa kupandang, senyum manis yang terlontarkan untukku, tingkah laku yang selalu memanjakanku, semuanya hilang dariku dan dimiliki orang lain. Aku sangat takut akan hal itu. Maafkan aku, hanya bisa membuatmu seperti ini bukan sebaik yang kamu harapkan. I Love You sayang.. :*
***
Sekelibat air mataku menetes membasahi pelipisku.
Entah.. Tiap kali aku ingin mengatakan “Aku sayang kamu, hanya kamu dan cuma kamu”, semua tentangmu hadir seketika dan airmata mendahului pembicaraanku.
Inikah yang dinamakan Cinta yang sebenarnya? Cinta yang tak sekedar hanya ucapan dan kata-kata indah belaka. Tetapi cinta dimana Ketulusan, Keikhlasan, dan Kesabaran berada.
***
“Hey.. Kamu abis nangis yaaa?”. Tanyanya.
Dan aku hanya bisa menjawab dan berharap Ia tahu. “Ah engga ko gapapa. Kamu sok tau ih.” :D
“Huuuw, emangnya kamu pikir aku gatau? Kamu pikir aku bobo yaa? hehehe ;)” Hah!! Lagi-lagi aku dibuat tersentak olehnya.
Bagaimana bisa, aku yang terhanyut dalam lamunanku dan dengan sedikit harapan bahwa Ia tahu. Dan ternyata ini benar adanya!!! Dia mengerti itu. Lantas apa  ynag harus kukatakan? Iya kah? Atau apa sih kah??
***
Tangannya meraih tanganku dan berkata.. “Sini kalo mau nangis jangan malu-malu, mungpung ada aku loh, ada bahu yang tersedia memberikan sandaran ternyaman untuk meluapkan emosi kamu, ada tangan aku juga yang selalu siaga menghapus air mata yang jatuh ;)”
Tidaaaaak!!! Kata-katanya membuatku semakin larut dalam keharuan.
Kusandarkan kepalaku di atas bahu yang katanya bahu ternyaman untuk dijadikan sandaran untukku, dan ini adalah waktu yang tepat untukku mengatakan..
“Aku sayang kamu, aku gamu kehilangan kamu, jangan tinggalin aku yaa..” :’(
Air matapun semakin menjadi. Ia menghapus air mataku, dan tersenyum sambil berkata..
“Iya sayang.. Aku janji ga akan ninggalin kamu.. Aku juga sayang kamu dan aku tau kamu juga sayang aku kan pastinya.” :’)
Katanya yang berusaha menghiburku. Tapi saat itu, saat kulihat kedua pelupuk matanya yang (mungkin) sedang berusaha setegar mungkin membendung airmatanya namun menetes pula dengan sekejap.
Saat itulah aku melihat tetesan air mata lelaki yang begitu tulus mencintai dan menyayangiku.. ;)
-sekian-

Kamis, 06 Juni 2013

Rindu yang takkan pernah berujung

Bayanganmu masih dan selalu singgah disini, di hati ini..
Takkan hilang ditelan waktu, dan takkan pernah termakan ragu..
Rindu akan masa-masa kau masih menaungiku.
sesosok wajah yang tampan dan gagah, tak kalah jua kau adalah laki-laki terhebatku.
Tangan mungil yang dulu masih kau genggam, tubuh mungil yang dulu kau gendong, lihatlah.. kini tlah tumbuh menjadi seorang gadis.
bukan lagi bocah yang dulu setiap kemana engkau pergi kau mengajakku dan mengajarkanku bersosialisasi.
Ingin sekali rasanya aku memelukmu kelak aku memakai toga dan bergelar SPd di ujung namaku.
Aaaaah!!! Itu hanyalah hayalan belaka. Tapi kuyakin, kau slalu ada di sampingku, dan akan menangis bahagia atas kesuksesanku. (amiin)
Kau mengajarkanku arti “kebaranian”. Lihatlah sifatku tak jauh beda denganmu, walau aku wanita akupun ingin sepertimu.. kepergianmu dikenang banyak orang.
Aku memang takkan bisa lagi melihat sosokmu di dunia ini, tapi do’aku takkan pernah putus dan terhenti untukmu agar kita dapat disatukan kembal dalam “Jannah-Nya” bersama keluarga tercinta. amiin
16 years ago, you left us, was gone so far from our vision, but your kindness will always here and never go.
Tuhan.. Sampaikanlah salam rindu dan sayang untuknya yang tercinta. Terangilah Ia dalam gelapnya. Berilah Ia sebaik-baiknya tempat di sisi-Mu. Amiin Allahumma Amiin..
Dialah yang tercinta.. “AYAH” :’)

"KITA KAN SAHABAT"

"KITA KAN SAHABAT"

Teringat kalimat itu-
Yah,, memang!! tapi itu DULU. Sekarang kau hilang entah kemana. Bukan jiwamu yg hilang! Tapi perasaanmu, janjimu dan semua tentang KAMU yg dulu.
Yang sering bilang “Sabar ya nta.. Aku ngerti ko”. Selalu ada saat aku terpuruk dalam jurang kesedihan. Dan sekarang??
Nyatanya kau seakan-akan lupa denganku atau memang sengaja melupakan aku??
Kamu lupa atas apa yg pernah kamu katakan dulu? “Nta, sahabat itu yg setia nemenin nta dan ga akan pernah putus”. Lupa kah??
Hingga saat itu aku percaya bahwa yg orang bilang tentang “Sahabat” itu memang selalu ada. Tapi, bilamana aku tau “endingnya” seperti ini, siapa yg ingin dirugikan??
Sadarkah kau??
Aku masih menunggumu kembali memberikan perhatian” kecil dan menjadi pendengar setiaku. Tapi sayangnya kau tak pernah sadar.
Bahkan kini kau seakan-akan hanya pergi bersama “dia” yg dulu juga “Teman Baik Kita”. Kau pikir ku tak tau bagaimana perangaimu??
Wallahu a’lam semoga kau tersadar akan semuanya “SAHABATku” :’)